Kamis, 23 Juni 2011

Hukum Mengatakan Allah Ada di Mana-mana


Pertanyaan:
Syaikh Ibnu Utsaimin ditanya tentang ucapan sebagian orang bila ditanya, "Di mana Allah?", lalu mereka menjawab, "Allah berada di setiap tempat (di mana-mana)" atau -hanya bilang- "Allah itu ada." Apakah jawaban seperti ini dinyatakan benar secara muthlaq (tanpa embel-embel)?
Jawaban:
Jawaban semacam itu adalah jawaban yang batil baik secara muthlaq ataupun dengan embel-embel. Bila anda ditanya, "Di mana Allah?", maka jawablah, "Allah berada di langit", sebagaimana jawaban yang diberikan oleh seorang wanita ketika ditanya oleh Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam seperti itu, lantas dia menjawab, "Dia berada di langit".
Sedangkan orang yang hanya mengatakan, "Allah itu ada", ini jawaban menghindar dan mengelak (berkelit lidah) semata.
Adapun terhadap orang yang mengatakan, "Sesungguhnya Allah berada di setiap tempat (di mana-mana)"; bila yang dia maksud dzat-Nya, maka ini adalah kekufuran sebab merupakan bentuk pendustaan terhadap nash-nash yang menekankan hal itu. Justru dalil-dalil sam'iy (al-Qur'an dan hadits), logika serta fitrah menyatakan bahwa Allah Mahatinggi di atas segala sesuatu dan di atas langit, beristiwa' di atas ArsyNya.
Rujukan:
Majmu’ Fatawa wa Rasail Syaikh Ibnu Utsaimin, Juz I, hal. 132-133.  Disalin dari buku Fatwa-Fatwa Terkini Jilid 1, penerbit Darul Haq.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar